Pengertian dan Jenis-jenis Karya Sastra beserta Contohnya
Pengertian Karya Sastra
Karya sastra memiliki asal-usul dalam bahasa Sanskerta, di mana kata "sastra" terbentuk dari akar kata "sas-" yang mencerminkan pengajaran dan pembelajaran, terutama kepada anak-anak, tentang nilai-nilai luhur dan budaya masyarakat. Ini sering disampaikan secara lisan oleh orang tua atau tokoh masyarakat.
Karya sastra berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan tentang kebenaran, baik secara langsung maupun tersirat. Ini juga digunakan untuk menggambarkan kehidupan sekitar melalui sudut pandang pengarang, di mana karya sastra bisa dianggap sebagai "potret" kehidupan yang menampilkan nilai-nilai manusiawi.
Selain itu, karya sastra memiliki peran dalam menyampaikan ide dan gagasan, seperti kritik sosial, politik, dan budaya, serta mendorong pembaca untuk berdiskusi tentang permasalahan-permasalahan yang relevan dengan kehidupan manusia.
Karya sastra, pada dasarnya merupakan ekspresi kreatif dari pengarang yang terinspirasi oleh interaksi dengan lingkungan sosialnya dan dipadukan dengan pemikiran imajinatif, menciptakan sebuah bahasa yang menggambarkan pengalaman hidup dan pemikiran manusia.
Jenis-jenis Karya Sastra
1. Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menyampaikan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif, dengan perhatian khusus terhadap kekuatan bahasa, baik secara fisik maupun emosional.
Puisi membedakan dirinya dari prosa dengan menekankan aspek estetika bahasa, termasuk penggunaan pengulangan, metrum, dan rima. Namun, perdebatan masih terus berlangsung mengenai perbedaan yang jelas antara puisi dan prosa.
Jenis-jenis puisi
• Puisi lama adalah jenis puisi yang masih mengikuti kaidah-kaidah yang telah ditetapkan sebelumnya. Kaidah-kaidah tersebut mencakup jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, penggunaan sajak atau rima, jumlah suku kata dalam setiap baris, dan irama.
Contoh: Mantra, Puisi, Karmina, Seloka, Gurindam, Syair, dan Talibun
• Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan seperti puisi lama. Berbeda dengan puisi lama, puisi baru memiliki kebebasan bentuk yang lebih besar, termasuk dalam hal jumlah baris, jumlah suku kata, dan penggunaan rima.
Contoh: Balada, Himne, Ode, Epigram, Romansa, Elegi, Satire, Distikon, Terzinaa, Kuatrain, Kuint, Sektet, Septime, Oktaf, dan Soneta
2. Cerpen
Cerita pendek (cerpen) adalah bentuk prosa naratif fiktif yang singkat, biasanya tidak lebih dari 10.000 kata. Berbeda dengan karya sastra yang lebih panjang seperti novella atau novel, cerpen cenderung langsung pada tujuannya dan mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa, dan wawasan secara lebih terkonsentrasi.
3. Novel
Novel adalah jenis karya sastra dalam bentuk prosa yang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Asal kata "novel" berasal dari bahasa Italia, "novella", yang artinya kisah atau cerita. Penulis novel disebut novelis. Isi novel lebih panjang dan lebih kompleks daripada cerpen, dan tidak terikat oleh batasan struktural dan sajak. Novel biasanya menggambarkan interaksi manusia dengan lingkungan dan sesamanya. Pengarang berusaha menyampaikan pesan tersembunyi, seperti gambaran realitas kehidupan, melalui cerita dalam novel.
4. Sandiwara/Lakon
Sandiwara atau lakon, juga dikenal sebagai pertunjukan drama. Sandiwara adalah cerita yang lebih ditujukan untuk dipentaskan daripada dibaca, baik dalam bentuk tertulis maupun tak tertulis. Lakon tertulis terdiri dari dialog antara para pemain dan latar belakang kejadian, sementara lakon tak tertulis umumnya mengambil cerita yang sudah dikenal luas dan hanya menjelaskan jalan cerita dan karakter secara umum.
5. Prosa
Prosa adalah karya sastra yang disajikan dalam bentuk cerita atau narasi. Secara umum, prosa merupakan gabungan antara monolog dan dialog. Oleh karena itu, prosa juga dikenal sebagai teks pencangkokan, di mana pengarang menyatukan pikirannya dengan pikiran tokoh-tokoh dalam cerita sehingga tercipta dialog. Namun sebenarnya, dialog-dialog tersebut adalah ekspresi dari pemikiran pengarang itu sendiri.
• Prosa Non-sastra: Karya ilmiah, laporan penelitian, makalah, artikel.
• Prosa sastra: prosa fiksi (dongeng: mitos, legenda, fabel, sage, jenaka/pandir; cerpen; dan novel), prosa nonfiksi (biografi, autobiografi, dan esai)
6. Monolog
Monolog adalah saat seseorang berbicara dengan dirinya sendiri, baik melalui cermin atau dalam pikiran. Ini merupakan aspek seni pertunjukan, di mana seseorang menampilkan dialog dalam sebuah adegan tanpa ada pihak lain yang berperan.
Sumber: https://www.detik.com/bali/berita/d-7339153/pengertian-dan-jenis-jenis-karya-sastra-lengkap-dengan-contoh.
Tidak ada komentar