Halaman

    Social Items

 Gurindam: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contohnya






Pengertian Gurindam

Gurindam adalah jenis puisi lama dari India. Istilah gurindam berasal dari bahasa Tamil India yaitu Kirindam yang artinya mula-mula atau perumpamaan, seperti yang tertulis pada buku Mengenal Lebih Dekat oleh Sri Khairani Lubis dkk. Pada zaman dahulu, gurindam digunakan untuk syarat dari moral nilai agama, sehingga dijadikan sebagai norma kehidupan.

Dikutip dari buku Think Smart Bahasa Indonesia, pengertian gurindam adalah puisi lama yang terdiri atas 2 baris dalam satu bait. Pada baris pertama menyatakan perbuatan dan baris kedua menyatakan akibat yang timbul dari perbuatan itu.

Menurut Raja Ali Haji yang merupakan pengarang gurindam terkenal, menyatakan bahwa gurindam merupakan perkataan yang bersajak pada akhir pasangannya. Sehingga terdapat sajak pertama yang seperti sebagai syarat dan sajak kedua sebagai jawabannya, sebagaimana dikutip dari buku Pantun dan Puisi Lama Melayu oleh Eko Sugiarto.


Ciri-Ciri Gurindam

Adapun ciri-ciri gurindam adalah:

Gurindam terdiri dari 2 baris dalam satu bait
Baris pertama berisi sebab, masalah, persoalan, atau perjanjian
Baris kedua berisi akibat atau jawaban dari masalah yang ada di baris pertama
Rima akhirannya berpola a-a, b-b, atau c-c, dan lainnya
Gurindam mengandung nasehat, pesan pelajaran, kata mutiara, atau filosofi hidup yang disampaikan
Isi inti gurindam berada di baris atau larik kedua
Kedua baris kalimat membentuk kalimat majemuk
Setiap baris mempunyai jumlah kata sekitar 10-14 kata
Kedua baris gurindam merupakan satu kesatuan yang utuh

Struktur Gurindam

Seperti yang telah didefinisikan sebelumnya, gurindam merupakan jenis puisi lama yang memiliki bentuk terdiri dari 2 baris atau larik dalam satu bait. Struktur fisiknya terdiri dari bait dan tiap bait tersebut terdiri dari dua baris kalimat, sebagaimana dikutip dari Anjangsana: Dari Kata ke Cinta oleh Usman Arrumy.

Setiap baris pada gurindam tersebut memiliki rima atau bunyi akhiran yang sama polanya, yaitu bisa berakhiran a-a, b-b, atau lainnya. Sementara struktur batinnya, gurindam mengandung unsur didaktik.

Sedangkan struktur kebahasaannya, gurindam memiliki ciri khas menggunakan kalimat majemuk. Kalimat majemuk tersebut yang menunjukkan hubungan antara baris pertama dengan yang kedua dengan membentuk pola sebab-akibat.

Contoh Gurindam

Berikut ini terdapat beberapa contoh gurindam dengan berbagai bentuk yang dapat detikers pelajari:

1. Jika perut terlalu kenyang

Pikiran jernih menjadi hilang

2. Apabila janji tidak ditepati

Orang tak percaya sampai mati

3. Barang siapa berbuat cermat

Hidupnya akan selalu selamat

4. Kurang pikir, kurang siasat

Tentu dirimu kelak tersesat

5. Pikir dahulu sebelum berkata

Supaya terelak silang sengketa

6. Siapa menggemari silang sengketa

Kelaknya pasti berdukacita

7. Apabila banyak mencela orang

Itulah tandanya dirinya kurang

8. Hati-hati mencari kawan

Jangan-jangan menjadi lawan

9. Jika hendak mengenal orang berilmu

Bertanya dan belajar tidaklah jemu

10. Dengan ibu hendaklah hormat

Supaya badan dapat selamat

11. Apabila anak tidak dilatih

Jika besar bapaknya letih

12. Keaiban orang jangan dibuka

Keaiban sendiri hendaklah sangka

13. Silang selisih jangan dicari

Jika bersua janganlah lari

14. Membuat perkara amatlah mudah

Jika terjadi timbulah gundah

15. Kalau diri kena perkara

Turut susah sanak saudara

16. Telunjuk lurus kelingking berkait

Hati sesama jadi tersait

17. Jika ilmu tiada sempurna

Tiada berapa ia berguna

18. Dunia ini taman pergaulan

Harus dipilih sahabat kenalan

19. Berbuat jahat jangan sekali

Terbawa cemar segala ahli

20. Jangan gemar berbuat dusta

Kelak dirimu mendapat nista

21. Lakukan saja apa yang menurutmu benar

Lakukan saja apa yang menurutmu pantas

Hidup hanya bergantung pada hati

Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati

22. Apabila tidak suka memberi

Maka janganlah suka mencaci

Hidup itu harus saling menghargai

Jika tak ingin menyesal di kemudian hari

23. Bukalah pintu cinta dihatimu

Jangan pintu cinta dimatamu

Jika cinta itu hanya untuknya

Harusnya kamu membuka mata

24. Barang siapa mengenal yang tersebut

Tahulah ia makna takut

Barang siapa meninggalkan sembahyang

Seperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan puasa

Tidaklah mendapat dua temasya

Barang siapa meninggalkan zakat

Tiadalah hartanya beroleh berkat

Barang siapa meninggalkan haji

Tiadalah ia menyempurnakan janji

25. Cahari olehmu akan sahabat

Yang boleh dijadikan obat

Cahari olehmu akan guru

Yang boleh tahukan tiap seteru

Cahari olehmu akan isteri

Yang boleh menyerahkan diri

Cahari olehmu akan kawan

Pilih segala orang yang setiawan

Cahari olehmu akan abdi

Yang ada baik sedikit budi









Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7053320/mengenal-gurindam-pengertian-ciri-struktur-dan-contohnya.


Gurindam: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contohnya

 Gurindam: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contohnya






Pengertian Gurindam

Gurindam adalah jenis puisi lama dari India. Istilah gurindam berasal dari bahasa Tamil India yaitu Kirindam yang artinya mula-mula atau perumpamaan, seperti yang tertulis pada buku Mengenal Lebih Dekat oleh Sri Khairani Lubis dkk. Pada zaman dahulu, gurindam digunakan untuk syarat dari moral nilai agama, sehingga dijadikan sebagai norma kehidupan.

Dikutip dari buku Think Smart Bahasa Indonesia, pengertian gurindam adalah puisi lama yang terdiri atas 2 baris dalam satu bait. Pada baris pertama menyatakan perbuatan dan baris kedua menyatakan akibat yang timbul dari perbuatan itu.

Menurut Raja Ali Haji yang merupakan pengarang gurindam terkenal, menyatakan bahwa gurindam merupakan perkataan yang bersajak pada akhir pasangannya. Sehingga terdapat sajak pertama yang seperti sebagai syarat dan sajak kedua sebagai jawabannya, sebagaimana dikutip dari buku Pantun dan Puisi Lama Melayu oleh Eko Sugiarto.


Ciri-Ciri Gurindam

Adapun ciri-ciri gurindam adalah:

Gurindam terdiri dari 2 baris dalam satu bait
Baris pertama berisi sebab, masalah, persoalan, atau perjanjian
Baris kedua berisi akibat atau jawaban dari masalah yang ada di baris pertama
Rima akhirannya berpola a-a, b-b, atau c-c, dan lainnya
Gurindam mengandung nasehat, pesan pelajaran, kata mutiara, atau filosofi hidup yang disampaikan
Isi inti gurindam berada di baris atau larik kedua
Kedua baris kalimat membentuk kalimat majemuk
Setiap baris mempunyai jumlah kata sekitar 10-14 kata
Kedua baris gurindam merupakan satu kesatuan yang utuh

Struktur Gurindam

Seperti yang telah didefinisikan sebelumnya, gurindam merupakan jenis puisi lama yang memiliki bentuk terdiri dari 2 baris atau larik dalam satu bait. Struktur fisiknya terdiri dari bait dan tiap bait tersebut terdiri dari dua baris kalimat, sebagaimana dikutip dari Anjangsana: Dari Kata ke Cinta oleh Usman Arrumy.

Setiap baris pada gurindam tersebut memiliki rima atau bunyi akhiran yang sama polanya, yaitu bisa berakhiran a-a, b-b, atau lainnya. Sementara struktur batinnya, gurindam mengandung unsur didaktik.

Sedangkan struktur kebahasaannya, gurindam memiliki ciri khas menggunakan kalimat majemuk. Kalimat majemuk tersebut yang menunjukkan hubungan antara baris pertama dengan yang kedua dengan membentuk pola sebab-akibat.

Contoh Gurindam

Berikut ini terdapat beberapa contoh gurindam dengan berbagai bentuk yang dapat detikers pelajari:

1. Jika perut terlalu kenyang

Pikiran jernih menjadi hilang

2. Apabila janji tidak ditepati

Orang tak percaya sampai mati

3. Barang siapa berbuat cermat

Hidupnya akan selalu selamat

4. Kurang pikir, kurang siasat

Tentu dirimu kelak tersesat

5. Pikir dahulu sebelum berkata

Supaya terelak silang sengketa

6. Siapa menggemari silang sengketa

Kelaknya pasti berdukacita

7. Apabila banyak mencela orang

Itulah tandanya dirinya kurang

8. Hati-hati mencari kawan

Jangan-jangan menjadi lawan

9. Jika hendak mengenal orang berilmu

Bertanya dan belajar tidaklah jemu

10. Dengan ibu hendaklah hormat

Supaya badan dapat selamat

11. Apabila anak tidak dilatih

Jika besar bapaknya letih

12. Keaiban orang jangan dibuka

Keaiban sendiri hendaklah sangka

13. Silang selisih jangan dicari

Jika bersua janganlah lari

14. Membuat perkara amatlah mudah

Jika terjadi timbulah gundah

15. Kalau diri kena perkara

Turut susah sanak saudara

16. Telunjuk lurus kelingking berkait

Hati sesama jadi tersait

17. Jika ilmu tiada sempurna

Tiada berapa ia berguna

18. Dunia ini taman pergaulan

Harus dipilih sahabat kenalan

19. Berbuat jahat jangan sekali

Terbawa cemar segala ahli

20. Jangan gemar berbuat dusta

Kelak dirimu mendapat nista

21. Lakukan saja apa yang menurutmu benar

Lakukan saja apa yang menurutmu pantas

Hidup hanya bergantung pada hati

Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati

22. Apabila tidak suka memberi

Maka janganlah suka mencaci

Hidup itu harus saling menghargai

Jika tak ingin menyesal di kemudian hari

23. Bukalah pintu cinta dihatimu

Jangan pintu cinta dimatamu

Jika cinta itu hanya untuknya

Harusnya kamu membuka mata

24. Barang siapa mengenal yang tersebut

Tahulah ia makna takut

Barang siapa meninggalkan sembahyang

Seperti rumah tiada bertiang

Barang siapa meninggalkan puasa

Tidaklah mendapat dua temasya

Barang siapa meninggalkan zakat

Tiadalah hartanya beroleh berkat

Barang siapa meninggalkan haji

Tiadalah ia menyempurnakan janji

25. Cahari olehmu akan sahabat

Yang boleh dijadikan obat

Cahari olehmu akan guru

Yang boleh tahukan tiap seteru

Cahari olehmu akan isteri

Yang boleh menyerahkan diri

Cahari olehmu akan kawan

Pilih segala orang yang setiawan

Cahari olehmu akan abdi

Yang ada baik sedikit budi









Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7053320/mengenal-gurindam-pengertian-ciri-struktur-dan-contohnya.


Tidak ada komentar