Halaman

    Social Items



KALIMAT DEFINISI DAN KALIMAT DESKRIPSI

Kalimat Definisi

Kalimat definisi merupakan kalimat yang menjelaskan suatu hal, baik benda hidup maupun benda mati secara umum. Umumnya, penggunaan kalimat definisi dalam teks laporan merujuk pada istilah teknis atau  ilmiah yang berkaitan dengan bidang tertentu. Hal tersebut dapat membantu pembaca memahami istilah teknis atau  ilmiah yang  muncul dalam teks. Kalimat definisi biasanya menggunakan kopula, seperti kata adalah, merupakan, dan yaitu.


Contoh:

1.    Belalang anggrek  (Hymenopus  Coronatus)  adalah  salah  satu  jenis belalang sentadu atau  belalang sembah yang  hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya.

2.    Belalang anggrek  merupakan   predator   polifagus  atau    pemakan beberapa jenis mangsa.


Kalimat Deskripsi

Kalimat deskripsi digunakan untuk menggambarkan sifat-sifat atau ciri- ciri yang khusus atau spesifik dari suatu benda. Kalian dapat menggunakan kalimat deskripsi saat menjelaskan sifat sebuah benda kepada pembaca berdasarkan apa yang  indra kalian rasakan sehingga pembaca seolah-olah benar-benar melihatnya atau merasakannya sendiri.

Contoh:

1.    Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembutatau cerah.

2.    Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.


Selain  menggambarkan sifat atau ciri khusus suatu objek,  kalimat deskripsi juga dapat menjelaskan sebuah aktivitas yang  dilakukan objek tersebut. Kalimat ini menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa.

Contoh:

1.    Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.

2.    Saat bertelur tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau  batang pohon dan rerumputan.


B.   Imbuhan di-
Sering kali  penulisan imbuhan “di-”  disalahartikan dengan kata   depan “di”. Untuk membedakan mana yang  merupakan imbuhan dan mana yang merupakan kata  depan, kalian dapat mempelajarinya dari tabel berikut:

C.  Penulisan Kutipan Tidak Langsung  dan Sumber Rujukannya
Sebagai  teks yang bersifat ilmiah, laporan hasil observasi harus menyajikan data yang akurat. Salah satu cara untuk menyajikan data yang akurat sebagai pendukung hasil  observasi, kalian dapat menggunakan sumber lain  baik berupa buku, artikel, maupun sumber digital. Perhatikan kutipan teks berikut:

1. Kunang-kunang betina ada yang mempunyai sayap dan tidak mempunyai sayap sehingga tidak selalu terbang (Borror & White 1970, 37).
2. Esig  (1958,  78)  menyatakan bahwa spesies kunang-kunang sering ditemukan di daerah dengan kelembapan tinggi dan  hangat, seperti kolam, sungai, payau,  lembah, parit, dan padang rumput.

Kedua kalimat tersebut merupakan kutipan tidak langsung yang  digu- nakan oleh  penulis. Kutipan tidak langsung adalah penggunaan pendapat seorang penulis atau  tokoh berupa inti  sari  atau  ikhtisar dari  pendapat tersebut. Untuk membuat kutipan tidak langsung, kita  harus memahami terlebih dahulu informasi yang  akan  dikutip. Setelah itu, tulislah inti  dari informasi tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. Kalian juga dapat mengubah struktur kalimatnya menjadi kalimat pasif atau  sebaliknya.
Kutipan tidak langsung yang  dituliskan dalam teks dapat menggunakan dua  format pada  contoh kalimat di atas.  Kalimat  pertama mencantumkan sumber kutipan dalam tanda kurung pada akhir kalimat berupa nama belakang penulis, tahun penerbitan, dan  halaman sumber kutipan. Kutipan tersebut diambil dari tulisan karya Borror dan White tahun 1970 pada halaman 37.
Kalimat  kedua mencantumkan nama belakang penulis sumber kutipan di luar tanda kurung dan mencantumkan tahun dan halaman kutipan dalam tanda kurung. Kutipan tersebut merupakan pernyataan dari  karya yang ditulis Esig tahun 1958 pada halaman 78.

Semua   sumber  kutipan  harus  dicantumkan pada   daftar pustaka untuk menghindari plagiasi atau  pengambilan karya orang lain  tanpa izin.  Jika  dituliskan dalam daftar pustaka, sumber kutipan tersebut ditulis sebagai berikut:

Borror DJ, White RE. 1970. Peterson Field Guides: Insects. Boston (US): Houghton Mifflin Company.
Essig, EO. 1958. College Entomology.  5th  ed. New  York (US): MacMillan Company.

Penulisan daftar pustaka mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul buku,  kota  penerbit, dan nama penerbit secara berurutan. Jika kalian mengutip sumber dari   internet, sumber tersebut dapat ditulis seperti contoh berikut:
Sumber berupa karya ilmiah

Wijayanti, Anik. 2015. Kajian Habitat dan Aktivitas Kemunculan Kunang-Kunang dengan Observasi Cuaca Skala Mikro di Kawasan Situ GunungKabupaten Sukabumi. Skripsi pada  Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/75574/ G15awi.pdf?sequence=1&isAllowed=y   melalui   google  cendekia. Diunduh pada tanggal 1 Juli 2020.

Sumber berupa artikel

Trim,  Bambang. 2014.  “Harga   Sebuah Impian Menulis”. Manistebu,
11 April  2014, dilihat 12 April  2014. <http://manistebu.wordpress. com/2014/04/11/harga-sebuah-impian-menulis/>.

Tanggal pengaksesan penting untuk dicantumkan karena sumber dari  internet bersifat dinamis. Artikel tersebut sewaktu-waktu dapat menghilang atau berubah.
Format penulisan kutipan dan daftar pustaka yang disampaikan di atas menggunakan format Chicago Manual Style (CMS) Edisi ke-16. Selain CMS, terdapat banyak jenis format penulisan kutipan dan  daftar pustaka yang digunakan di seluruh dunia, antara lain APA (American Psychological Association)  dan MLA (Modern Language Association). Setiap lembaga biasanya menentukan jenis format yang   digunakan, termasuk dalam kegiatan lomba karya tulis ilmiah. Jika kalian akan mengirimkan karya tulis ilmiah, perhatikanlah aturan yang ditetapkan oleh panitia secara saksama.


Sumber: Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indra Gumilar. 2021. Cerdas dan Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

(1) C. Menggunakan Kaidah Kebahasaan dalam Laporan Hasil Observasi



KALIMAT DEFINISI DAN KALIMAT DESKRIPSI

Kalimat Definisi

Kalimat definisi merupakan kalimat yang menjelaskan suatu hal, baik benda hidup maupun benda mati secara umum. Umumnya, penggunaan kalimat definisi dalam teks laporan merujuk pada istilah teknis atau  ilmiah yang berkaitan dengan bidang tertentu. Hal tersebut dapat membantu pembaca memahami istilah teknis atau  ilmiah yang  muncul dalam teks. Kalimat definisi biasanya menggunakan kopula, seperti kata adalah, merupakan, dan yaitu.


Contoh:

1.    Belalang anggrek  (Hymenopus  Coronatus)  adalah  salah  satu  jenis belalang sentadu atau  belalang sembah yang  hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya.

2.    Belalang anggrek  merupakan   predator   polifagus  atau    pemakan beberapa jenis mangsa.


Kalimat Deskripsi

Kalimat deskripsi digunakan untuk menggambarkan sifat-sifat atau ciri- ciri yang khusus atau spesifik dari suatu benda. Kalian dapat menggunakan kalimat deskripsi saat menjelaskan sifat sebuah benda kepada pembaca berdasarkan apa yang  indra kalian rasakan sehingga pembaca seolah-olah benar-benar melihatnya atau merasakannya sendiri.

Contoh:

1.    Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembutatau cerah.

2.    Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.


Selain  menggambarkan sifat atau ciri khusus suatu objek,  kalimat deskripsi juga dapat menjelaskan sebuah aktivitas yang  dilakukan objek tersebut. Kalimat ini menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa.

Contoh:

1.    Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.

2.    Saat bertelur tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau  batang pohon dan rerumputan.


B.   Imbuhan di-
Sering kali  penulisan imbuhan “di-”  disalahartikan dengan kata   depan “di”. Untuk membedakan mana yang  merupakan imbuhan dan mana yang merupakan kata  depan, kalian dapat mempelajarinya dari tabel berikut:

C.  Penulisan Kutipan Tidak Langsung  dan Sumber Rujukannya
Sebagai  teks yang bersifat ilmiah, laporan hasil observasi harus menyajikan data yang akurat. Salah satu cara untuk menyajikan data yang akurat sebagai pendukung hasil  observasi, kalian dapat menggunakan sumber lain  baik berupa buku, artikel, maupun sumber digital. Perhatikan kutipan teks berikut:

1. Kunang-kunang betina ada yang mempunyai sayap dan tidak mempunyai sayap sehingga tidak selalu terbang (Borror & White 1970, 37).
2. Esig  (1958,  78)  menyatakan bahwa spesies kunang-kunang sering ditemukan di daerah dengan kelembapan tinggi dan  hangat, seperti kolam, sungai, payau,  lembah, parit, dan padang rumput.

Kedua kalimat tersebut merupakan kutipan tidak langsung yang  digu- nakan oleh  penulis. Kutipan tidak langsung adalah penggunaan pendapat seorang penulis atau  tokoh berupa inti  sari  atau  ikhtisar dari  pendapat tersebut. Untuk membuat kutipan tidak langsung, kita  harus memahami terlebih dahulu informasi yang  akan  dikutip. Setelah itu, tulislah inti  dari informasi tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. Kalian juga dapat mengubah struktur kalimatnya menjadi kalimat pasif atau  sebaliknya.
Kutipan tidak langsung yang  dituliskan dalam teks dapat menggunakan dua  format pada  contoh kalimat di atas.  Kalimat  pertama mencantumkan sumber kutipan dalam tanda kurung pada akhir kalimat berupa nama belakang penulis, tahun penerbitan, dan  halaman sumber kutipan. Kutipan tersebut diambil dari tulisan karya Borror dan White tahun 1970 pada halaman 37.
Kalimat  kedua mencantumkan nama belakang penulis sumber kutipan di luar tanda kurung dan mencantumkan tahun dan halaman kutipan dalam tanda kurung. Kutipan tersebut merupakan pernyataan dari  karya yang ditulis Esig tahun 1958 pada halaman 78.

Semua   sumber  kutipan  harus  dicantumkan pada   daftar pustaka untuk menghindari plagiasi atau  pengambilan karya orang lain  tanpa izin.  Jika  dituliskan dalam daftar pustaka, sumber kutipan tersebut ditulis sebagai berikut:

Borror DJ, White RE. 1970. Peterson Field Guides: Insects. Boston (US): Houghton Mifflin Company.
Essig, EO. 1958. College Entomology.  5th  ed. New  York (US): MacMillan Company.

Penulisan daftar pustaka mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul buku,  kota  penerbit, dan nama penerbit secara berurutan. Jika kalian mengutip sumber dari   internet, sumber tersebut dapat ditulis seperti contoh berikut:
Sumber berupa karya ilmiah

Wijayanti, Anik. 2015. Kajian Habitat dan Aktivitas Kemunculan Kunang-Kunang dengan Observasi Cuaca Skala Mikro di Kawasan Situ GunungKabupaten Sukabumi. Skripsi pada  Departemen Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB. https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/75574/ G15awi.pdf?sequence=1&isAllowed=y   melalui   google  cendekia. Diunduh pada tanggal 1 Juli 2020.

Sumber berupa artikel

Trim,  Bambang. 2014.  “Harga   Sebuah Impian Menulis”. Manistebu,
11 April  2014, dilihat 12 April  2014. <http://manistebu.wordpress. com/2014/04/11/harga-sebuah-impian-menulis/>.

Tanggal pengaksesan penting untuk dicantumkan karena sumber dari  internet bersifat dinamis. Artikel tersebut sewaktu-waktu dapat menghilang atau berubah.
Format penulisan kutipan dan daftar pustaka yang disampaikan di atas menggunakan format Chicago Manual Style (CMS) Edisi ke-16. Selain CMS, terdapat banyak jenis format penulisan kutipan dan  daftar pustaka yang digunakan di seluruh dunia, antara lain APA (American Psychological Association)  dan MLA (Modern Language Association). Setiap lembaga biasanya menentukan jenis format yang   digunakan, termasuk dalam kegiatan lomba karya tulis ilmiah. Jika kalian akan mengirimkan karya tulis ilmiah, perhatikanlah aturan yang ditetapkan oleh panitia secara saksama.


Sumber: Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indra Gumilar. 2021. Cerdas dan Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.

Tidak ada komentar